BAPER ITU....

Dinamika kehidupan rumah tangga yang penuh warna warni,kita alami, berbagai fase pernikahan kita nikmati,sebagaimana rasa kehidupan ini ada pahit, manis dan asem. Kesuksesan dalam bekrluarga terkadang bisa dilihat dari tolak ukur pencapaian yang sudah didapat secara duniawi misal kepemilikan rumah,harta,benda, iburan ke luar negeri dan sebagainya ...Namun ada semua sudah pada jatah porsi rezekinya masing-masing, dan jangan lupa rezeki itu bagian dari harta titipan Allah, kita memiliki anak juga merupakan bagian dari rezeki dari Allah, betapa bangga dan syukur memiliki anak-anak yang sehat, berkembang sesuai tahap usianya masing-masing.

Kita hanya bisa berdoa semoga mereka senantiasa dalam lindungan Allah diberi kesehatan dan juga kesuksesan dalam mencapai taraf perkembangannya. Bagaimana dengan diri kita? pencapaian tolak ukur kesuksesan apa yang telah kita dapat. Apakah dengan karir yang berada dipuncak? apakah dengan kepemilikan barang mewah,mobil,emas,berlian dan sebagainya? apakah dengan kepemilikan investasi dimasa depan? masih banyak hal lain lagi ....

Entah, akhir-akhir ini banyak sekali aku pikirkan berbagai hal yang berkaitan dengan awal mula adanya pernikahan, sejak proses melamar, akad nikah sampai proses resepsi yang dikemas dengan cara yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing ada cara yang sangat mewah bahkan sederhana juga.Tapi ada yang jadi pemikiran akhir-akhir ini bahwa adat dan budaya itu ada kebenarannya juga, karena menunjukkan penghargaan pada pasangan masing-masing. Lagi-lagi masalah bukan sebatas karena baper, seorang teman mengatakan dia sangat dekat dengan ibunya, bahkan dalam hal penampilan sekalipun. Istri yang diberikan apa yang dia miliki sampai dengan gaun yang dia belikan sekaligus perhiasan, dan ternyata demikian juga sikap terhadap ibunya, apakah ini bisa diartikan sikap yang ditunjukan pada ibunya itulah cerminan sikap pada wanitanya ( istri, bahkan anak perempuannya) jadi jika saja sorang lelaki acuh,kurang perhatian,kurang memanjakn, itu adalah  cermin yang bisa dia lihat kelak pada sikapnya terhadap wanitanya ( istri, mungkin anak perempuanya). Terhadap ibu ingin dilayani,ingin dimanja,ingin diperhatiakan, aleman maka kelak terhadap wanitanya juga akan bersikap demikian, dan inilah contoh nyata yang bisa kita dapatkan, jadi jika seorang lelaki terhadap ibunya saja terlihat cuek,kurang perhatian,tidak memanjakan jangan harap kita akan mendapatkannya juga........ ( bersambung )

Komentar

Postingan Populer