Bu Rani..............guruku yang judes!

Hari ini kembali aku membolos sekolah,maless itu yang jadi dan ngantuk semalam aku begadang dipos ronda bersama teman teman dan tentusaja sebotol minuman 'kedamaian' itu tak lupa aku teguk ditambah lagi sebungkus 'pelepas rasa bosan selalu ada sebagai temaan nongkrong. Aku bukan kecanduan hanya saja tiap kami kumpul memang menu wajib itu selalu ada.Secara diam2 tentusaja karena orangtuaku tak pernah tahu apa yang aku lakukan ini. Aku termasuk anak bungsu dan sedari kecil aku selalu dimanja oleh ibukku.Boleh percaya atau tidak setiapkali aku merasa sakit entah itu sekedar flu maupun batuk rasanya ibukku sudah terlalu khawatir, dia sangat perhatian padaku tak jarang aku masih disuapi. Begitulah enaknya menjadi anak bungsu. Dan terasa berbeda sekali dengan ayahku dia itu selalu memberiku petuah petuah meski namun aku heran tatapan mata ayahku itu membuatku tertunduk tidak bisa membantah, aku takut dengan dia.Aku merasa dirumah tidak betah, aku tidak bisa mendengar musik kesukaanku dikamar dan ini membuatku tersiksa. Wajar bukan anak muda identik dengan grup musik beraliran metal, mendengarkan musik dikamar serasa mantab. Oleh karena alasan itupula aku minta dibelikan tape  model baru,dan sudah menjadi kebiasaanku tiap kali aku menginginkan dibelikan barang aku pasti beralasan sakit. Mudah saja memikat hati ibuku itu, aku sengaja berendam dikamar mandi lama dan akhirnya aku demam, aku gak mau sekolah bahkan tak jarang aku sengaja berpura-pura lemah tanpa daya untuk bisa menarik perhatian ibu. Dan satu jurus selesai, ibu pasti khawatir bukan kepalang dia pasti menemaniku tidur, mengelus rambutku bahkan memijitku sampai aku bisa tertidur pulas..Enaknya jadi anak bungsu selalu dimanja. Kebetulan semua kakakku perempuan dan mereka ada yang sudah berkeluarga jadi aku hanya bersama Rara kakaku satu-satunya, tapi Rara pendiam dan dia sangat patuh dengan orangtua.
Kutatap foto dikamar, waktu itu aku berada di SD, dan memegang sebuah piala kejuaraan lomba memang sebenarnya aku bukanlah cowok bodoh. Aku bahkan seringkali menanyakan seseuatu hal menyangkut pelajaran ketika aku merasa kesulitan,aku termasuk anak yang punya rasa keingintahuan tinggi. Selepas SD aku sebenarnya ingin berada di sekolah SMP dikota namun orangtuaku tidak menyetujui dia menginginkan akau bersekolah dimana pelajaran agamanya lebih banyak, dan aku bersikeras mendaftar di SMP namun sayangnya aku kecewa berat karena NEM ku hanya dicadangan dan pada penentuan akhir aku tidak diterima jadi terpaksa aku bersekolah disana.
Teman2 ku kuanggap orang kampung mereka tidak gaul sepertiku dan lingkungan rumahku, bayangkan saja pergi ke mall aja tidak pernah,tidak sepertiku tiap malam minggu nongkrong dimall bahkan jika ada salah satu teman yang ulang tahun kita ke discotik sekedar party kecil2an. Nah...dari sanalah pergaulanku semakin meluas dan akhirnya aku juga menikmati apa itu 'minuman kedamaian' dan tentusaja sebungkus 'pelepas rasa bosan'.Orangtuaku jelas tidak tahu mereka tahunya aku pamit belajar kelompok dengan teman, padahal aku belajar tentang kehidupan dunia malam bersama teman teman. Bagaimana dengan aku disekolah, bukanya sombong dengan segala atribut yang kumiliki aku adalah model cowok gaul masa kini, liat saja topi,jaket sepatu yang kukenakan tentusaja merk branded khusus anak muda.masih ditambah lagi badanku yang terbilang cukup jangkung dengan kulit bersih dan tentusaja cakep. Banyak buktinya anak cewek cewek dari kampung itu lengket sama aku, rasanya pengen tertawa saja melihat mereka saking berebut perhatianku, dan sebagai cowok cerdik tentusaja  aku takkan melewatkan kesempatan seperti ini, ada ada saja yang kulakukan 'minta dikirimi pulsa,minta dibelikan es teh, bahkan tak jarang aku minta dibelikan snack termahal dikantin itu. Namanya cewek mudah saja aku taklukkan, padahal aku tak menembak dia, aku ambil segi untungnya aja. Bukan berarti aku cowok matre  tapi aku cowok cerdik.
Aku tak punya pacar aku having fun aja dengan mereka, bukan berarti aku alergi dengan cewek hanya aku dah enjoy dengan hidupku, dan mungkin belum ada makluk cewek yang bener bener bisa buat aku naksir. Dimataku cewek itu makluk yang bisa kukerjain sepuasku apalagi jika dia naksir aku, pasti aku kerjain habis-habisan seperti diatas tadi,pernah suatu ketika aku ulangtahun aku dapat beberapa hadiah kaos singlet, topi, dan dompet dan itu dari penggemarku, meski jujur aku kurang suka karena barang yang kupakai harus merk branded tapi aku masih menghargai pemberian itu.
Pernah aku sekali dua kali jalan dengan cewek, terpaksa aku harus ngajak teman sekolah tapi siapa yah?gak ada yang cakep apalagi sexy.Tapi aku gengsi dong ntar dibilang apa sama temen komunitas kalau aku tidak bonceng cewek.Akhirnya aku deketin saja Rina cewek kakak kelasku itu, lumayan dia bisa diajak jalan. Lebih dewasa dan kalem, apalagi aku tahu persis dia naksir aku.
Hari ketiga aku bolos, temenku kerumah bawa surat panggilan tentusaja aku cegah jangan sampai surat itu ditangan ibukku.Terpaksa deeh besok aku harus berangkat sekolah, dan sampai disekolah benar saja jam ketiga dimulai aku dipanggil oleh bu guru itu. Dengan langkah seenaknya kuikuti bu guru itu,  menuju ruangannya. Selama menyusuri koridor sekolah entahlah keisenganku muncul seketika bu guru itu masih termasuk muda mungkin seusia kakak tertuaku, cuma dia terkenal galak dan judes waktu itu aku juga kurang tahu kenapa ketika dikelas VII aku jarang dipanggil ke ruangannya dan semenjak kelas VIII ini baru kali ini aku dipanggil.Memasuki ruangannya ada beberapa guru yang berpapasan dan aku tahu mereka pasti memandang tidak simpati padaku, aku tahu mereka kurang suka karena hampir semua guru yang mengajar aku pasti tidak bersemangat dan hanya menggambar dikertas, cuma ada beberapa guru yang buat aku bisa semangat belajar.
Benar saja judes amat niih bu guru, dari tadi aku ditanyain ini itu tentang alasan aku tidak sekolah, diberikan masukan ini itu tentang peraturan tata tertib. Bosannnn.....aku dengerin aja sambil mainan  bollpoint didepanku, eeh ternyata dengan kasar bollpoint itu diambil, sambil bilang kalau diajak ngomong tatap mata yang ngajak ngomong. Dan akhirnya dengan datar aku melihat juga sepasang mata yang galak itu , tiba tiba aku jadi teringat wajah bu guru ini mengingatkanku pada wajah guruku SD,yaa..aku ingat tapi bu guru SD tidak galak dan judes seperti dia, justru dia lemah lembut dan sabar mengajari murid-muridnya.Dan awal panggilan pertamaku itu ternyata menjadi awal rasa keingintahuan tentang bu guru judes ini, aku jadi ingin tahu siapa dia, dimana rumahnya.... Dan satu lagi keisenganku kumulai dihari esok dengan sengaja aku bikin onar dikelas,dan berhasil.......aku dikeluarkan dari kelas dan tentu saja diantar ke ruangan bu guru judesss.....!!

Komentar

Postingan Populer