Bianglala......................

Hampir setahun, kumengurung diri, atau tepatnya aku telah diasingkan jauh demi harga diri, demi nama baik, dan demi masa depanku itu yang selalu dibilang orangtua. setelah peristiwa itu, setelah badai itu datang.
Pertama kalinya aku  dihajar habis2an oleh ibukku yang selama ini kukenal dengan kesabarannya, pertama kalinya aku mendapatkan tangan kasar ayah yang selama ini pendiam dan menuruti perkataan ibu..

aku telah mencoreng nama keluarga, itu  yang mereka katakan  sampai  aku tersadar atas kekhilafanku selama ini.Dan aku tidak tahu dimana laki2 brengsek itu masih hidupkah atau bergentayangan mencari mangsa baru. Aku demikian benci, sakit hati, kecewa dengan dia. Dia  yang telah melemparku pada jalan hidup yang hina.
semua seolah bagai mimpi buruk, Aku yang terlena, oleh kata manis, dan kedewasaan seoalah kutemukan keindahan yang selama ini kukenal. Dia bukan seperti pacar pertamaku yang membosankan, bukan seperti pacar keduaku yang emosional, bukan pula seperti pacar ketigaku  yang selalu mau gratisan, Dia lelaki dewasa yang tajir,dia lelaki yang selalu bilang bahwa aku ini memiliki 'sex appeal' yang luarbiasa. Kosakata itu bahkan hanya kukenal dari dia,aku  sendiri bahkan hanya tahu pengutahuan tentang reproduksi, aku ini bahkan asing apa itu masa subur,apa itu masa kering,...

yang kutahu dandan, pergi kesuatu tempat, makan bareng,kumpul selfie habis2an, dan seru2qn dan sebagainya. Sampai akhirnya dia mengenalkan ku pada semua, pada sebuah rasa,pada sebuah kesenangan yang tak pernah kuketahui sebelumnya. Aku bukan gadis jalang?? itu istilah dia yang dia sebut pada salah seorang temanku yang lain, kau katakan aku istimewa, bahkan aku sendiri tak tahu mengapa demikian? 
Sumpah!!! Aku sekarang sangat membencimu,benci,,.......ketika akhirnya aku menyadari ada yang berubah dari bentuk tubuhku,ketika kemudian ternyata aku terlambat menstruasi,ketika kemudian duniaku seakan hampir sekarat setelah malam sebelumnya aku ingin lari dari kenyataan, ketika kemudian keesokan harinya aku sadar bahwa aku telah tergolek dirumah sakit sesaat setelah dikamar aku pingsan karena aku telah buntu pikiranku kacau, dan ingin kuakhiri kepahitan ini.....

Satu tahun telah berlalu, seharusnya hari ini kumasih berseragam putih abu-abu menenteng tas ransel, dan nanti sore bersama teman2 aku akan pergi makan bareng dan hang out ke pantai, seharusnya,seharusnya.....................kutarik nafas dalam, sudah seribu kali aku menangis, dan menangis air mata ini selalu ada menemani hari sepiku.
Dimana kamu, laki2 berengsek itu, yang telah menggoreskan cinta,luka,dendam dan kebencian.....
Hidupku yang kosong, hatiku yang telah membatu,
Harapanku yang punah,
Bianglala....


Komentar

Postingan Populer