AYAH....I MISS YOU



Efek Keterlibatan Orangtua (Ayah)

Dalam perkembangan anak

(



A.    Pendahualua.

Keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak memiliki dampak yang signifikant pada pencapaian pendidikan anak dimasa kecil, remaja hingga dewasa. Pembiasaan membaca yang sejak dini mulai dilakukan pada rumah memberikan manfaat bagi orang  tua dan anak. Dampak keterlibatan orangtua juga memiliki tingkat yang bervariasi antara orangtua dan anak. Kebanyakan anak memiliki dua pendidik utama dalam kehidupannya. Orangtua sebagai pendidik utama  sampai anak masuk awal disekolahnya. Keterlibatan orangtua dengan anak-anak dari awal usia  telah ditemukan ( kognitif pengembangan). Apa yang dilakukan orangtua adalah hal yang tepenting, bagaimana orangtua membiasakan pembelajaran yang baik dirumah bagi perkembangan inteletual anak-anaknya. Dalam hal ini dampak keterlibatan ayah memiliki peran  yang penting  untuk memastikan  hasil positif bagi anak-anaknya, keterlibatan  orangtua dapat diukur  dari keaktifan orangtua dalam menunjukkan minat pada anak, juga mengontrol berbagai kegiatan yang dilakukan anak. Orangtua merupakan induk pembelajaran bagi seorang anak karena keluarga  pertama dan utama sebagai lingkungan pendidikan. Meskipun disekolah sudah ada guru yang membimbing mereka, namun  bimbingan dan semangat orangtua tetap dibutuhkan. Bimbingan harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan dalam setiap tahap perkembangan anak. Orangtua secara langsung akan melepaskan seorang anak ke sekolah namun hal ini tidak bisa begitu saja diserahkan disekolah, ketika dirumah orangtua perlu menanyakan kembali apa saja yang ia lakukan disekolah, bagaimana dengan pelajarannya disekolah, apakah menemui kesulitan atau tidak. Karena banyak kasus ketika keberhasilan belajar anak atau prestasinya dipengaruhi oleh bimbingan orangtua, ketika orangtua senantiasa mengontrol proses kegiatan belajar anaknya, maka timbul dalam diri anak tersebut motivasi positif yang dapat mendorong anak untuk rajin belajar, bagi   anak merasa tidak sendirian dalam menanggung pelajaran karena ada orangtua disisinya yang senantiasa mendampinginya.

                 Pengasuhan  yang dilakukan orangtua memiliki peranan yang cukup besar karena didalam keluarga inilah anak mengenal lingkungan sosial, mendapatkan pendidikan yang pertama dan utama. Begitupula pengasuhan yang dilakukan seorang ayah, menurut Allen &Daly mengemukakan bahwa konsep”keterlibatan ayah lebih dari sekedar interaksi positif dengan anak-anak mereka  tapi juga memperhatikan perkembangan mereka, terlihat dengan nyaman, hubungan ayah dan anak yang terjalin dapat memahami anak mereka. Didalam keluarga pengalaman masa anak anak diberikan sebagai bentuk fundamental dan melalui pengalaman ini anak akan memperoleh pengertian perlengkapan emosional dan ikatan moral yang memungkinnya bertindak sebagai orang dewasa dilingkungan masyarakatnya ( Geerz,1983:153). Hal ini sejalan dengan pendapat Ki Hajar Dewantara (2004:374-397) tentang arti penting keluarga dalam membantu perkembangan anak, terutama pada masa awal usia dini dimana anak sangat terpengaruh oleh lingkungannya. Berapa besarnya peran keluarga terhadap perkembangan anak berkaitan dengan kondisi dan situasi yang ada pada keluarga antara lain:

a)      Orangtua memiliki motivasi yang kuat untuk mendidik anaknya, hal ini disebabkan adanya ikatan hubungan darah antara anak dengan orangtua karena anak adalah buah cinta kasih sayang

b)      Ikatan emosional yang kuat antara orangtua dan anak, dan ini tidak dapat digantikan pihak manapun, ikatan inilah sebagai dasar interaksi orangtua dan anak.

c)      Keluarga merupakan kelompok kecil  dimana anggotanya  berinteraksi secara tatap muka dan relatif tetap sehingga proses belajar yang terjadi bisa berkelanjutan

d)                 Sebagian besar  waktu  anak berada dalam keluarga, sehingga kondisi keluarga dapat mempengaruhi perkembangan anak.

                        Pada zaman sekarang ini perubahan sosial dan IPTEK yang terjadi mulai mengikis fungsi orangtua, hal itu bisa dijumpai  seorang wanita sekaligus ibu rumah tangga juga bekerja diluar rumah ( peran ganda ), hal ini disebabkan tuntutan kebutuhan ekonomi yang menuntut keluarga mengalami mobilitas. Dan kondisi ini pula telah menjadikan pengasuhan anak dilimpahkan pada kerabat dekat atau pembantu rumah tangga, begitupula hubungan keluarga menyangkut individu didalamnya mengalami pergeseran. Berkaitan dengan   essensi pengasuhan  pada dasarnya ada dua tugas pokok pengasuhan  yang dilakukan oleh orangtua antara lain : 1) mengembangkan karakter dan kompetensi anak, karakter ini meliputi tanggungjawab sosial yang positif, komitment moral, disiplin diri yang memberikan kesadaran internal, pengaturan pikiran  dan kehendak . 2) Kompetensi merupakan kemampuan individu  dalam mencapai tujuan pribadi dan sosial.

                        Pada tahun 2007 Departemen Anak dan Keluarga (DCSF) melakukan penelitian tentang pentingnya kemitraan antara orangtua dan sekolah untuk mendukung anak-anak dalm pembelajaran, dan dukungan lebih besar diwujudkan bagi orangtua terhadap keterlibatan di pendidikan anak-anak di masa awal kehidupan anak. Tolak ukur keterlibatan anak ini dapat berupa, melatih  belajar membaca dirumah, mengajarkan/mendendangkan lagu, kegiatan belajar lain yang dilakukan dirumah karena memberikan kontribusi penting bagi perkembangan intelektual dan sosial anak. Dalam sebuah proyek penelitian Longitudinal  (EPPE) berskala besar dengan sampel 3000 anak didapatkan hasil antara lain:

1) Pencapaian anak-anak usia 3 -10 tahun dalam perilaku sosial  dipengaruhi oleh  status ekonomi sosial keluarga, pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan etnis/cultur. 2) Berbagai kegiatan variatif usia 3-7 tahun diantaranya bermain dengan huruf dan angka, menyusun alfabet, membuat sajak, lukisan, menggambar, mengunjungi perpustakaan dengan melibatkan orangtua menunjukan perbedaan yang signifikan antara anak laki-laki dan perempuan, ada perbedaan signifikant pada anak perempuan lebih menyukai kegiatan membaca, menyusun sajak, bermain musik/lagu.

3) Bukti lain faktor keterlibatan orangtua mengalami pengaruh yang signifikan pada prestasi belajar  remaja bahkan dewasa, penelitian dari pengembangan Studi Anak Nasional (NCD) dengan fokus eksplorasi  pada pelajaran  Inggris dan Matematika ditemukan bahwa pada keterlibatan orangtua terhadap anak dikaitkan dengan hasil ujian lebih baik dibandingkan anak yang orangtuanya kurang terlibat, jadi keterlibatan orangtua terhadap anak memiliki efek positif bagi prestasi anak. Lamb,Pleck, Charnov ( dalam Mc Bridge, Shooppe, Rane, 2002) mengenalkan demensi keterlibatan  ayah yaitu:

1)      Paternal engagement,enagemen interaction adalah pengasusah  secara langsung,interaksi satu lawan satu dengan anak, mempunyai waktu bersnatai bermain, interaksi ini meliputi kegiatan seperti memberi makan, mengenakan baju, berbincang, bermain, mengerjakan PR ( pekerjaan rumah ).

2)      Paternal accesssibility, accesbility adalah bentuk keterlibatan yang lebih rendah. Orangtua ada didekat ayah tetapi tidak berinteraksi secara langsung dengan anak

3)      Paternal responsibility, responsibility adalah  bentuk keterlibatan yang mencakup tanggungjawab dalam hal perencanaan,pengambilan keputusan dan pengaturan.

                        Dalam penelitian  dampak spesifikasi keterlibatan  ayah memiliki peran penting  bagi perkembangan anak, keterlibatan ayah dalam pembelajaran pada anak usia SD  yang dilakukan menunjukkan perolehan hasil pendidikan yang baik yang dijumpai pada  faktor hasil belajar, kemajuan disekolah yang lebih, harapan pendidikan tinggi yang lebih positif. Dalam penelitian ini keterlibatan anak bukan hanya ketika anak berada disekolah dasar tapi juga sekolah kelanjutannya dan terlepas dari jenis kelamin anak. Dari hasil penelitian didapatkan 60% orangtua ikut serta mendampingi anak dalam penyelesaian pekerjaan rumah, sehingga dari sudut pandang ini anak juga memiliki pandangan positif tentang pekerjaan rumah, dengan adanya keterlibatan orangtua anak akan merasa enjoy mengerjakan pekerjaan rumah sama sekali tidak merasa sebagai sebuah beban.

                               Dalam  jurnal Paternal familiy Relationship, child risk and chid outcomes, diterbitkan pada 25 Maret  2013, dengan  fokus  kontemporer pada ayah dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak mencerminkan adanya pergeseran yang lebih luas dalam perkembangannya, fokus penelitian ini pada keterlibatan ayah, yang bertujuan untuk identifikasi dampak keterlibatan ayah yang dilakukan  Lamb, Pleck,Charnov dan Levine (1987) yang memobilisasi  tiga domain utama yang paling terkait yaitu interaksi ayah dengan anak, yang difoukskan pada perilaku naturalis pengasuhan yang dilakukan ayah. Beberapa indikator  bisa diambil pada identifikasi keterlibatan ayah, identifikasi faktor yang mempengaruhi keterlibatan, menentukan anak hasil terkait dengan keterlibatan, mengidentifikasi bagaimana budaya tertentu memberikan peran dan tanggungkjawab pada ayah. Bagaimana pengaruh keterlibatan orangtua ditinjau dari sudut pandang  anak, berdasarkan teori sosial relasional ( Kuczynski & Parkin, 2007) orangtua dan anak-anak memiliki  hubungan yang berfungsi untuk membingkai bagaimana setiap perilaku diinterpretasikan dan ditanggapi, hubungan ini berifat dialektika, kemudian didukung teori penentuan nasib (SDT,Ryan & Deci 2000) yang membahas spektrum kebutuhan manusia dan berkembangnya peran orangtua, pada dasarnya manusia memiliki tiga psikologi dasar lebutuhan : otonomi, kompetensi, ketertkaitan, hal ini dapat dilihat ketika masa kanak-kanak seorang individu sangat bergantung pada ibu untuk pemenuhan kebutuhan dasar pada awal hidupnya.Selain itu Mc Bride,dkk (2002) dalan penelitiannya menggunakan 5 aspek keterlibatann ayah dalam pengasuhan  yaitu :

1)      Tanggung jawab untuk tugas tugas manajemen anak

2)      Kehangatan dan afeksi pada anak

3)      Pekerjaan rumah yang  diselesaikan dengan bersama dengan anak

4)      Aktifitas bersama yang terpusat dengan anak

5)      Pengawasaan dari orangtua

Seorang ayah sangat berperan dalam perkembangan kehidupan anak, jadi  perilaku karakteristik perilaku pengasuhan anak, bahkan  ikatan antara ayah dan anak akan memberi warna karakter anak, jika seorang ibu memberikan sosok perlindungan  keteraturan sedangkan seorang ayah membantu anak berelsplorasi dan menyukai tantangan. Dan jika anakdidalammpengasuhan keduanya secara optimal maka akan terbentuk rasa aman dan percaya diri. Pada diri sosokayah nak belajar kebijaksanaan, ketrampilan kinestetik, kemampuan kognitif .Berikut ini beberapa uraian tentang peran ayah yang dijelaskan Hart (2000) sebagai berikut:

1)       Ayah sebagai orang yang memenuhi  kebutuhan finansial anak untuk  membeli segala keperluan anak ( economic provider).

2)      Ayah sebagai teman bagi anak termasuk teman bermain( friend and playmate)

3)      Ayah berperan memberi kasih sayang dan merawat anak ( caregiver)

4)      Ayah berperan mendidik dan memberi contoh keteladanan yang baik ( teacher and role models)

5)      Ayah berperan memantau/mengawasi dan menegakkan aturan disiplin (monitor and disiplinarian)

6)      Ayah berperan sebagai pelindung  dari resiko/bahaya (protector)

7)      Ayah berperan membantu, mendampingi dan membela anak jika anak menglami  kesulitan/masalah (advocad)

8)      Ayah berperan mendukung potensi anak untuk keberhasilan anak (resource)

                 Dalam jurnal “Effect of Father involment: An Update research Summary of the evidence inventory ( centre for families, work and well ). Dari penemuan penelitian keterlibatan ayah dengan bayi yang dikandungnya yang diukur dari jumlah interaksi, termasuk kegiatan bermain dan kegiatan pengasuhan, secara kognitif memiliki skor lebih tinggi, anak lebih  komunikatif dalam berinteraksi, bisa berbicara lebih banyak ( Pedersen, Rubinstein &Yartrow: 1979) begitupula pada anak usia sekolah  dari ayah yang terlibat memiliki kemampuan prestasi akademik yang lebih baik, mereka cenderung mendapatkan, selain itu menurut Zimmerman, Slaem dan Notaro (2000) menemukan dampak positif keterlibatan ayah memiliki masalah perilaku lebih sedikit, dan penelitian yang dilakukan pada para remaja ( Flouri & Buchanan 2003) menemukan hubungan yang positif antara ayah dan kebahagiaan remaja, jadi secara keseluruhan keterlibatan ayah berkorelasi positif dengan secara kompetensi sosial, inisiatif sosial, kematangan sosial, pengaruh keterlibatan ayah berpengaruh pada keadaan fisik dan kesejahteraan mereka, bahkan lebih jauh lagi keterlibatan ayah bagi ibu yang sedang hamil, ketika ayah secara emosional mendukung istrinya, memberikan situasi kondisi yang aman akan mengalami kehamilan yang sehat dari masalah kehamilan, proses persalinan (Teitler,2001).

Beberapa pendekatan dalam pengukuran keterlibatan ayah dan anak dakam pengasuhan menurut Allen & Daly ( 2007) terdiri dari :

1)      Keterlibatan ayah diukur sebagai waktu yang dihabiskan bersama mencakup frekuensi bertemu, jumlah waktu yang dihabiskan,fapat dipersepsi mudah dijangkau, termasuk jumlah waktu yang disediakan ayah merawat fisik anaknya, mandi, menyiapkan makanan,juga sejumlah waktu bermain, dan secar intensif timbal balik.

2)      Keterlibatan diukur dari kualitas hubungan ayah dan anak dapat dideskripsikan hubungan yang hangat,dekat,sensitif/peka, akrab, mendukung, megasihi, merawat, membesarkan hati, memeberi kenyamanan dan menerima

3)      Keterlibatan diukur sebagai upaya dalam menjalankan peran ayah, termasuk kemampuan ayah untuk menjadi orangtua yang otoritatif (melakukan kontrol secara tepat  bertanggungjawab terhadap disiplin yang ada memonitor aktivitas anak), termasuk mmefasilitasi dan memberi perhatian kebutugan anak dan sejumlah dukungan  berkaitan aktivitas disekolah.

4)      Konseptual dan multi demensional, yang didefiniskan sebagi keterlibatan ayah, beberapa model multiaspek antara lain”generativefathering dan responsible fathering”

                 Peran ayah memang terkadang  tidak dirasakan secara psikis meski secara fisik hadir di rumah, peran pengasuhan lebih  banyak dilimpahkan pada ibu, sehingga ketika anak lelaki mengalami masa tertentu misalnya saat anak mengalami pubertas pada anak laki-laki mereka tidak punya teman
bicara dan tak punya panutan untuk beurperilaku sesuai peran gendernya.Posisi  ayah yang mampu merangkul anaknya semenjak masihh balita akan terus terbawa sampai masa pubertas, karena anak bisa  mengidentifikasi peran ayah dan ibunya, saat mengalami pubertas kebutuhan sosok ayah mulai dibutuhkan, ayah perlu memulai pembicaraan dengan anak, mengikuti perubahan dalam diri anak dalam hal ini orangtua perlu bicara dengan hati, pendekatan dengan cinta dan memposisik anak remaja sebagai sahabat. Sang ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan juga berdampak negatif pada ibu, karena ibu merasakan ketiada dukungan dan bantuan sehingga bisa menimbulkan kemarahan dan kekecewaan, sehingga situasi ini bisa memunculkan masalah baru yang menyebabkan ibu tidak konsisten dalam penerapan disiplinnya, tidak care, bahkan menerapkan disiplin dengan kekerasan, dan akibatnya situasi ini akan meningkatkan masalah perilaku. Sebagaimana diungkapkan Lamb( 1987 ) dalam Campbell 2006 :

menyatakan pentingnya peran ayah dalam membantu anak-anaknya menginternalisasi standart serta menegndalikan perilaku mereka, selain itu dengan keterlibatan ayah dalam pengasuhan memberikan  pengaruh tidak langsung pada hubungan ibu dengan anak  karena adanya peningkatan kualitas dalam hubungan suami istri.



Artinya perasaan ibu yang menjadi lebih baik karena adanya dukungan dan bantuan dari  ayah sebagai suami akan meningkatkan kepuasan akan pernikahan sehingga menimbulkan kualitas yang baik dalam hubungan suami istri, dan hubungan keluarga. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak mampu memberikan warna tersendiri dalam pembentukan karakter anak. Ayah dapat membantu seorang anak menjadi tegar, menjadikan anak tidak mudah stress danfrustasi sehingga lebih berani mencoba hal-hal yang ada disekelilingnya.Berikut ini ada 5 peran ayah dalam hidup anak:

1)      Penyelesaian masalah, dengan menunjukkan ada  banyak cara mengambil keputusan dan mengajarkannya menghadapi konsekuensinya dari tindakan dan keputusannya, bisa mengambil dengan tepat sehingga sikecil takkan jadi agresif.

2)      Teman bermain, dengan permainan fisik melatih otot dan koordinasi tapi bisa digunakan untuk mengajarkan aturan main secara bergantian.

3)      Pembimbing dan pemandu, dilakukan dengan membantu anak membedakan benar salah, membiarkan anak mengalami dan merasakan konsekuensi dari perbuatan mereka, ayah harus seimbang mengoreksi perbuatan yang tidak baik dan menyemangati anak dengan pujian bila si kecil berperilaku baik.

4)      Mempersiapkan masa depan, ayah terlibat dalam mempersiapkan anak menghadapi dunia luar, termasuk melindungi mereka saat dibutuhkan.

                 Berdasarkab beberapa hasil penelitian, beberapa faktor yang mempengaruhi keterlibatan ayah dalam pengasuhan ( Andayani & Koenjoro, 2004) adalah sebgai berikut ini :

1)      Faktor kesejahteraan psikologis, faktor  kesejahteraan psikologis diteliti dari demensi  negatif misalnya tingkat depresi, tingkat stres atau dalam demensi yang lebih positif seperti tingkat well-being, termasuk dalam kategori ini adalah identitas diri yang menunjukkan harga diri dan pemaknaan diri sebagai individu dalam lingkungan sosialnya sehingga dapat diprediksi bahwa perilaku orangtua terhadap anak lebih terpusat pada bagaaimana keseimbangan diri

2)      Faktor kepribadian, merupakan faktor yang muncul dalam bentuk kecenderungan berperilaku, yang kemudian diberi label sifat tertentu atau atai dpat juga kualitas individu, termasuk satu diantaranya kemmapuan  mengenali dan mengenali emosinya, selanjutnya dalam pengasuhan anak ekspresi emosi  dapat berperan dalam proses pembentukan kepribadian anak.

3)      Faktor sikap,sikap adalah sekumpulan keyakinan, perasaan dan perilaku terhadap orang atau obyek. Secara internalmsikap oni diprngrsuhi, secara internal sikap ini dipengaruhi oleh kebutuhan, harapan, pemikiran dan keyakinan yang diwarnai oleh pengalaman individu. Mengasuh anak membutuhkan komitmen yang tinggi apabila orangtua punya persepsi pekerjaan adalah hal yang  penting dalam hidupnya, pekerjaan menjadi lebih penting dibnding pengasuhan anak.

4)      Faktor keberagaman, faktor ini merupakan maslah spiritual dan faktor yang mendukung keterlibatan orangtua dlam pengasuhan anak. Ayah yang religius cenderung bersikap egalitarian dalam urusan rumah tangga dan mengasuh anak, mereka tidak keberatanuntuk menegrjakan tugas rumah tangga, selanjutnya sikap egalitarian ini akan meningkatlan keterlibatan orangtua dan anak.

Dengan demikian, peran orangtua memiliki efek yang tidak langsung mempengaruhi  perkembangan anak, dalam diri anak  memiliki aspek rohani kecerdasan, bakat, minat, kecakapan hasil belajar, sikap, minat, motivasi, emosi dan perasaan watak, kemampuan sosial. Pada kondisi anak  bersekolah kadang muncul kejenuhan atas beban tugas sekolah yang ia hadapi, disinilah peran orangtua sangat dibutuhkan.Dorongan motivasi dan perhatian dari orangtua sangat penting agar anak merasa tidak sendiri dalam menghadapi masalah, dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dilakukan orangtua antara lain sebagai berikut:

a)      Menghargai cinta, cinta adalah alat yang paling efektif untuk mempengaruhi seorang anak, sebagai orang tua hendaknya menanamkan cinta nilai  yaitu  cinta yang tergantung pada kesediaan anak untuk berpegang teguh pada nilai-nilai dasar dan bertindak dengan cara yang pantas dan etis.

b)      Pengharapan orang tua yang sehat, pengharapan yang positif dan memotivasi adalah sesuatu yang menunjukan kondisi dalam diri individu yaitu mendorong dan menggerakkan seorang anak mencapai tujuan tertentu, namun ketika masa dewasa orangtua perlu memberi kebebasan anak membuat pengharapannya sendiri.

c)      Pujian dan hukuman yang sehat, pujian anak dilakukan ketika usaha mereka yang memperlihatkan kegigihan dan kenikmatan yang lebih tinggi sehingga anak semakin memiliki minat yang besar, hukuman perlu dilakukan dengan kasih sayang dengan nada  tenang dn terfokus pada cara anak bisa berbuat lebih baik, sehingga anak menyadari hukuman tersebut demi kebaikannya.

d)     Berjuang mencapai keunggulan, keunggulan adalah sebuah tujuan yang bisa dicapai anak, orangtua perlu mendorong anak dalam meneriman dirinya apa adanya, dan membebaskan dirinya hidup dengan cara yang produktif.

e)      Menciptakan seorang manusia, orangtua perlu membantu anak menjadi orang yang bertanggung jawab dengan mencintai mereka bahwa  kesalahan adalah sesuatu yang wajar, sehingga anak merasa tidak takut gagal dan tidak takut kehilangan orangtuanya.

B.     Kesimpulan

Tannggungjawab pengasuhan yang dilakukan orangtua hendaknya  dapat membantu perkembangan anak, berikut ini beberapa prinsip pengasuhan yang harus dipahami oleh orangtua  antara lain:

a)      Keteladanan diri

b)      Kebersamaan dengan anak dalam merealisasikan nilai moral

c)      Sikap demokratis dan terbuka dalam kehidupan keluarga

d)     Kemampuan menghayati kehidupan anak

e)      Kesatuan kata dan tindakan

f)       Mengarahkan anak  secara rasional

g)      Berorientasi pada tindakan atau perbuatan

h)      Mendorong komunikasi lisan

i)        Mengharapkan anak menyesuaikan dengan harapan dari orang tua tapi juga mendorong anak untuk  bisa mandiri

j)        Menetapkan standard perilaku secara fleksibel







Komentar

Postingan Populer