Lembayung senja
Mengalun lembut lagu "lagu immortaly, suara lagu yang begitu khas seolah mengiringi perenunganku malam ini. Sementara anak2 sudah tertidur, dikamar sebelah.Waktu sudah menunjukkan pukul 00:00. Dia belum juga pulang,pekerjaan dan hobby dengan yang berkait dengan dunia otomatif dengan teteg bengeknya. Dunia malam, dunia glamor yang penuh dengan surga dunia, begitulah bagiku.
Itulah lelaki pilihanku yang kupuja dahulu, tampang macho, gaul dan keren yang berbeda jauh dengan duniaku, dunia pendidikan dimana memposisikan sebagai sosok yang menjadi figur. Tak pungkiri aku pun berkuat dengan sebuah dunia dimana bercampur antara laki-laki dan perempuan, namun dalam sebuah instansi yang resmi dan penuh aturan dan prosedure. Terus terang aku kadang memang mengalami sebuah titik kejenuhan dengan situasi ini, oleh karena itu kadang aku memang membuat sesuatu yang baru.
Mungkin sesuatu yang 'berbeda' itu pulalah yang akhirnya juga berimbas pada bagaimana aku menyukai seseorang, aku tahu sosok lelaki 'alim' berkopiah dan dimana dengan suara yang merdu dan fasih dalam membacakan ayat2 itu adalah sebuah hal yang bagus. Dimana setiap kali adzan berkumandang suara itu laksana menuntun sebuah ajakan tanpa pemaksaaan untuk segera mengambil air wudlu dan berjamaah.Dan setiap kali aku berkomunikasi dengannya layaknya seorang guru yang sedang menerangkan kepada muridnya tentang suatu topik, terus terang dari menjadi tidak tahu akhirnya menjadi tahu. Orang yang memiliki lingkup yang terbatas pada teman dalam satu komunitas, aku tak bisa membahas banyak hal dengannya. Misalnya tentang politik, seni,dan hal2 yang berbau 'trend' saat itu.
Tapi bagaimana jika akhirnya aku juga bisa melihat siapa sesungguhnya aku, aku belum sekufu dengannya, banyak hal yang belum bisa aku lakukan untuk itu, aku belum sepadan. Untuk alasan itulah aku akhirnya lebih memilih dia memberikan hati dan jiwaku pada seorang dengan karakter yang berbeda, cuek, masa bodoh. Karena dibalik sikap seperti itu dia kutemukan jiwanya yang berbeda lelaki maskulin, bertanggung jawab dan 'care'.
Akhirnya aku mulai mengarungi samudra kehidupan ini bersamanya. Aku bahagia bersamanya dia laksana seorang yang memberikan banyak hal dan dukungan denganku, seolah bersamanya aku bagai berpetualang menikmati segala sisi kehidupan yang tak bisa kunikmati sebelumnya.
Aku suka dengan jiwanya yang selalu berfikir "move on" menjadikan segala sesuatu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jiwa yang kreatif dan semakin tahun menjadikan hidupku yang berubah. Pernah suatu ketika dalam sebuah acara reuni hampir semua temanku pangling dengan aku.Mereka seakan tidak percaya inikah aku yang dikenal mereka dahulu.Wanita super lugu, kalem, seolah tampil apa adanya. Sementara aku yang sekarang nampak jauh berbeda, tanpa kusadari aku hanya bisa tersenyum, walaupun dirumah segera kuambil kaca dan kurenungi benarkah aku berubah???? Tentusaja ini semua karena hasil kolaborasiku dengannya, dia sangat teliti bahkan selalu memberiku komentar maupun kritikan,bahkan hanya urusan detailpun.Mungkin bagi sebagian orang ada yang tidak suka dengan pasangan hidup yang terlalu dominan. Seolah bagai robot yang selalu diatur ini itu, namun bagiku semua itu tergantung aku justru suka diperhatikan, diberi masukan selama itu demi kebaikan "why not". Aku ingat suatu ketika ketika pulang dari kerja dia tanpa sengaja ada bagian sisi kendaraan yang kupakai terlihat tergores. Waduuh langsung saja dia memberiku komentar dan tentusaja uraian panjang lebar aku parkir dimana???hadeeeh terlihat galak sekali seolah aku bagai anak kecil yang seenaknya saja menaruh sepeda. Tapi aku suka dengan cara penyampainnya yang tidak mengguruiku.
Dia juga sangat perhatian dan mampu menyenangkan hati wanita, suatu ketika karena udara gerah aku seenaknya saja memakai daster yang sudah nampak lusuh bahkan ada sedikit robekan. Kupikir masa bodohlah kan cuman dirumah, toh nanti kalau aku sudah keluar rumah aku pasti tampil lebih sopan dan rapi lagi. Namun tahu apa yang terjadi keesokan harinya tuh daster sudah ada digarasi untuk dijadikan kain lap ketika dia membersihkan garasi yang kotor."What??!! Rasanya aku pengen marah, tapi dengan senyum jenaka dan lucunya tapi menjengkelkan dia beri penjelasan bahwa apa yang kulakukan itu justru lebih menjengkelkan "masak didepan suami pakai daster lusuh itu justru menjengkelkan.Selesai..! Bukan, ibarat drama itu baru sebuah 'klimaks" itu bukan sebuah akhir, karena dimalam hari dua hari kemudian,orang yang menjengkelkan itu memberikan sebuah surprise romantis 'terlihat kotak warna pink ditempat tidur' Woooow...gimana hati tidak berbunga bunga tatkala kubuka sebuah "lingeri warna merah hati " menungguku untuk kupakai...Akhirnya tanpa kujelaskan lagi, kuakui dia sangat pandai menaklukan hatiku.
Itulah banyak hal sisi baik tentang seseorang dimana kulabuhkan hatiku padanya, menemaniku mengarungi samudra kehidupan yang tak terasa dah memasuki tahun ke 15, denganya lah hidupku terasa lengkap.Namun disore ini tatakala selepas ashar,dan bersama lembayung senja di sore hari dan memasuki usia yang tentusaja mulai bertambah menuju kematangan dewasa akhir, aku seolah merindukan dia. Malam ini disepertiga malam terakhir aku ingin dia menjadi imamku dalam bermunajat kepadaNya. Seorang imam, bukan seorang suami dimana barusan pulang sehingga tertidur dengan pulas,malam nanti kunanti dia disini dalam mushola kecil rumah kami.Apakah harapanku akan terwujud?? Semoga..............
Komentar
Posting Komentar