Sangkar Emas
Sejenak kumengingat dalam suatu malam yang sepi, kulihat diangkasa cahaya rembulan tepat bulan purnama yang bermandikan cahaya bersinar memancar bagai pesona dalam keindahan alam raya dari Sang Maha Karya. Indah sekali dan suatu malam malam yang kutunggu dari sekian hari dalam satu bulan. Dalam kesendirian dimalam itu, tiba-tiba kulihat sekelebat bayangan terbang melintas didepan mata. Apa itu?dan akhirnya aku menjadi ingin tahu, aku tahu pasti itu seekor burung. Burung malam yang terlambat pulang sehingga dia hinggap begitu saja untuk sekedar istirahat melewatkan malam yang sepi dan sekedar berteduh dimalam yang dingin untuk bisa terbang keesokan harinya.
Malam yang sepi,diantara sadar tiba-tiba kuingin melihat jendela luar, dan nampak olehku dibalik dedaunan kulihat burung itu lagi, kulihat sepintas dan nampaknya burung itu ingin berteduh sejenak dalam rimbunan dedaunan yang berada diatas pohon.Aneh....untuk apa burung itu mulai menarik perhatianku? Bukankah dia hanya satu burung diantara yang lainnya? Namun di hari selanjutnya nampaknya mataku tak cukup hanya sebatas melihat aku ingin sekali mengamatinya.Yaah.. akhirnya kesempatan itu datang juga, dalam pandanganku dalam kulihat burung itu burung yang terluka,benar2 terluka. Sepasang mata burung itu sama sekali tidak berkilat tajam, sayap-sayapnya juga tidak bisa membentang dengan gagah, dan kaki -kakinya tidak menancap didahan pohon dengan kuat.
Aku ingat, aku pernah punya burung yang datang kerumahku, nampak manis dan penurut yang akhirnya dia tinggal didalam sangkar, kupenuhi segala kebutuhannya, kumanjakan dia, kubuat dan kuusahakan dia akan nyaman didalam sangkar. Aku yakin dia percaya padaku dia tidak akan terbang,begitu pula satu dua kali pernah kubiarkan dia bermain main denganku keluar dari sangkar.
Namun entah mengapa pada suatu hari, semua kepercayaanku runtuh tatkala dia akhirnya terbang? entahlah...apa dia sudah tak lagi merasa aman, nyaman,atau dia memang ingin terbang bebas. Dan dia datang begitu saja, dan pada akhirnyapun dia pergi begitu saja hilang dan terbang.Aku sudah lupa apakah burung itu sudah mati ataupun masih hidup sampai sekarang. Cuman aku kadang menyangka beberapa waktu lalu aku beberapa kali dari jauh aku mendengar suara kicauannya, namun hanya kicauan saja, aku tak tahu pasti hinggap dimanakah dia.Dan akupun tak lagi berusaha mencari, kupikir begitu dia melepaskan diri dari tanganku dia memang ingin lepas, dan terbang bebas dia sudah tak membutuhkan sangkar yang kubuat untuknya.
Pelan dan dengan rasa takut kudekati dia, kucoba berinteraksi dengannya, ini jelas burung yang berbeda dengan yang kupunya dulu. Burung ini biasanya menjadi lambang keperkasaan..yah elang.Burung ini adalah jenis burung kuat tahan segala musim dan berusia panjang,luar biasa aku bisa menemukannya tanpa sengaja.Kudekati dengan penuh kehati-hatian, aku bayangkan paruhnya yang tajam itu bisa melukai tanganku, dan sepsang mata yang tajam memandang itu sungguh membuatku takut.
Aku dekati dia dengan hati aku tak ingin melukainya, bahkan aku ingin menolongnya, sepertinya dia terluka, dan tak kusangka aku bisa mengarahkannya memasuki sangkar yang yang kubuat baginya. Sangkar yang kudesain sedemikian rupa supaya dia merasa nyaman didalamnya.Pelan-pelan aku bisa merasakan keindahan dibalik tajam tatapan mata elang itu, aku merasakan kekuatan besar yang ada pada dirinya untuk tetap bisa survive, namun yang aku tak tahu kenapa dia terluka?
Namun aku tak tahu apakan dia akan mersa nyaman didalam sangkar emas, bukankah sebagaimana burung itu selalu ingin terbang bebas, menaklukan dunia......??Dan aku harus mengikhlaskan takkan menguncinya dalam sangkar emas, karena suatu saat memberinya kebebasan untuk bisa terbang bebas...............
Malam yang sepi,diantara sadar tiba-tiba kuingin melihat jendela luar, dan nampak olehku dibalik dedaunan kulihat burung itu lagi, kulihat sepintas dan nampaknya burung itu ingin berteduh sejenak dalam rimbunan dedaunan yang berada diatas pohon.Aneh....untuk apa burung itu mulai menarik perhatianku? Bukankah dia hanya satu burung diantara yang lainnya? Namun di hari selanjutnya nampaknya mataku tak cukup hanya sebatas melihat aku ingin sekali mengamatinya.Yaah.. akhirnya kesempatan itu datang juga, dalam pandanganku dalam kulihat burung itu burung yang terluka,benar2 terluka. Sepasang mata burung itu sama sekali tidak berkilat tajam, sayap-sayapnya juga tidak bisa membentang dengan gagah, dan kaki -kakinya tidak menancap didahan pohon dengan kuat.
Aku ingat, aku pernah punya burung yang datang kerumahku, nampak manis dan penurut yang akhirnya dia tinggal didalam sangkar, kupenuhi segala kebutuhannya, kumanjakan dia, kubuat dan kuusahakan dia akan nyaman didalam sangkar. Aku yakin dia percaya padaku dia tidak akan terbang,begitu pula satu dua kali pernah kubiarkan dia bermain main denganku keluar dari sangkar.
Namun entah mengapa pada suatu hari, semua kepercayaanku runtuh tatkala dia akhirnya terbang? entahlah...apa dia sudah tak lagi merasa aman, nyaman,atau dia memang ingin terbang bebas. Dan dia datang begitu saja, dan pada akhirnyapun dia pergi begitu saja hilang dan terbang.Aku sudah lupa apakah burung itu sudah mati ataupun masih hidup sampai sekarang. Cuman aku kadang menyangka beberapa waktu lalu aku beberapa kali dari jauh aku mendengar suara kicauannya, namun hanya kicauan saja, aku tak tahu pasti hinggap dimanakah dia.Dan akupun tak lagi berusaha mencari, kupikir begitu dia melepaskan diri dari tanganku dia memang ingin lepas, dan terbang bebas dia sudah tak membutuhkan sangkar yang kubuat untuknya.
Pelan dan dengan rasa takut kudekati dia, kucoba berinteraksi dengannya, ini jelas burung yang berbeda dengan yang kupunya dulu. Burung ini biasanya menjadi lambang keperkasaan..yah elang.Burung ini adalah jenis burung kuat tahan segala musim dan berusia panjang,luar biasa aku bisa menemukannya tanpa sengaja.Kudekati dengan penuh kehati-hatian, aku bayangkan paruhnya yang tajam itu bisa melukai tanganku, dan sepsang mata yang tajam memandang itu sungguh membuatku takut.
Aku dekati dia dengan hati aku tak ingin melukainya, bahkan aku ingin menolongnya, sepertinya dia terluka, dan tak kusangka aku bisa mengarahkannya memasuki sangkar yang yang kubuat baginya. Sangkar yang kudesain sedemikian rupa supaya dia merasa nyaman didalamnya.Pelan-pelan aku bisa merasakan keindahan dibalik tajam tatapan mata elang itu, aku merasakan kekuatan besar yang ada pada dirinya untuk tetap bisa survive, namun yang aku tak tahu kenapa dia terluka?
Namun aku tak tahu apakan dia akan mersa nyaman didalam sangkar emas, bukankah sebagaimana burung itu selalu ingin terbang bebas, menaklukan dunia......??Dan aku harus mengikhlaskan takkan menguncinya dalam sangkar emas, karena suatu saat memberinya kebebasan untuk bisa terbang bebas...............
Komentar
Posting Komentar