Cinta adalah pelayanan

Waktu menunjukkan  pukul 10:30, saat rehat menjelang siang ini sambil minum secangkir kopi dan snack roti manis,aku duduk sendiri.Hm..nikmat rasanya,dan beberapa saat kemuadian ada seseorang yang menghampiriku. Sebenarnya aku tak terlalu mengenalnya , hanya saja kebetulan hari ini bahkan sampai  satu minggu ke depan aku satu angkatan dalam mengikuti pelatihan ini. Dari berbasa basi sebentar, akhirnya pembicaran yang lumayan datar mulai ada hal yang perlu dijadikan sebagai bahan yang cukup bermanfaat setidaknya menambah wawasan.

Tak dapat kusangka apa yang dia katakan kalau setahun lagi akan pensiun, mengapa demikian karena kukira masih 10 tahun lagi dia pensiun,heran aku sekilas wajah itu sangat tenang bahkan seperti orang yang sama sekali tidak memiliki karakter pikun. Memang aku sendiri sudah membaca bahwa "kunci mengelola pikiran perasaan itu sangat penting sekali'.Cuma  mungkin saja aku belum bisa mengelola semua emosi itu dengan baik. Yah....seperti yang dia katakan seberat apapun pekerjaan kita, bahkan cenderung butuh ekstra kesabaran, jangan sampai itu mempengaruhi kita. Hadapi dengan tenang, pehamilah karakter orang,karakter anak,"...yah memang sudah begitu" biar sajalah.....Biar  sajalah dalam hal ini bukanlah masalah masa bodoh ,ataupun kecuekan, namun lebih pemahaman terhadap orang lain.

Akhirnya pertanyaanku bisa memasuki berbagai hal, bukan masalah pekerjaan namun juga ranah pribadi walalupun semua dalam taraf kewajaran saja.Dan akhirnya juga mulai berdiskusi kecil, dari masalah pengasuhan anak, pengelolaan rumah dan tentusaja kebersamaan dalam rumah tangga. Namun dari semua pembicaraan itu ada benang merah yang bisa kudapatkan, "kita itu hidup sebagai kawula Gusti.. yang harus senantiasa berjalan diatas relNya, anak itu bukan milik kita namun amanah yang harus kita ajarkan agar mampu bersikap dewasa, dan kebersamaan keluarga itu sangat penting. Bahkan kebersamaan dalam hal sepelepun seolah itu sebagai bahan  dasar untuk mendapatkan kebahagiaan bersama.

Cinta itu adalah melayani, apabila kita melayani orang yang kita sayangi, sudah pasti nanti orang yang disayangi itu akan membalas dengan kasih sayang yang lebih.Hidup berkeluarga adalah kebersamaan, dan tidak mementingkan kepentingan yang bersifat kebahagiaan diri, kepuasan diri. Lalu pada akhirnya aku coba menggali lagi dengan pertanyaan dan beberapa ayat al Qur'an yang kubawa, dan tentusaja dia menanggapinya dengan ayat pula.Dan pada khirnya aku berada pada kesimpulan bahwa itulah prinsi[ hidup yang telah dia bangun sebagai seorang kepala keluarga, ibarat sang nakhoda kapal. Tentusaja aku tergelitik untuk ingin tahu bagaimanakah wajah istrinya, dan beberapa saat kemudian dia tunjukkan padaku foto istrinya, anak2nya, cucunya dan sekaligus berbagai cerita sekilas tentang mereka. Komunikasi, keterbukaam itu telah diterapkan anak-anak ketika mereka usia anak sampai menjelang dewasa, dengan membangun sebuah komunikasi keterbukaan dalam hal apapun misalnya keuangan keuangan keluarga, harapan dan  impian anak dan itu  tertulis dalam sebuah catatan yang siapapun anggota keluarga bisa membuka,sehingga tidak ada satupun yang ditutupi dan disembunyikan,karena segala hal yang menyangkut keluarga berdasarkan asas kebersamaan. Sepertinya menyenangkan sekali memiliki anak yang patuh,atau mungkin tepatnya anak yang selalu terbuka dengan orangtua, anak yang menganggap orangtua bisa juga menjadi teman berbagi, sehingga anak tak perlu mencari tempat berbagi dengan dunia luar yang belum tentu bermanfaat secara positif. Anak yang dibiasakan senantiasa membuka diri, menkomunikasikan harapan dan impiannya dimasa depan.Luar biasa memang benar juga pentingnya membangun komunikasi yang terbuka.

Kupikir memang dia telah benar melakukan prinsip dan nilai yang dianutnya dengan sebenar-benarnya. Prinsip "kebersamaan, komunikasi, komitment, pelayanan"..Dan bisa jadi kini dia telah merasakan manfaat dari prinsip yang dia terapkan dalam membangun keluarganya.Dan pada akhirnya dia menjalani kehidupan menjelang usia senja ini telah dilalui dengan tenang, senatiasa mendekat pada dawuh Gusti, begitu yang dia katakan.Bahagia telah menghantarkan anak-anak sehingga mereka bisa hidup mandiri membangun keluarga.



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer