Kalau sayang kenapa tega.....!!

Ini sebuah pengalaman yang berharga dengan kejadian dipagi ini....memang pada awalnya aku sedikit merasa jengkel, namun bercampur sedih, mengapa ini terjadi ? Bahkan tempatku berkeluh kesahpun tak bisa merespon dengan baik,ya...dialah aku tak tahu pasti dengan kesibukannya sampai menjawab sms tidak sempat atau aku bisa berkesimpulan memang dia kurang bisa "berkomunikasi dengan baik"...
Namun aku tak bisa keluar dari situasi ini dengan sendirian saat-saat aku merasa terpuruk dan butuh sharing dengan situasi ini. Disaat aku sedang kacau, semrawut mendadak ada seorang teman yang mendekatiku dan setidaknya aku berterimakasih walaupun tidak semua komnetarnya membuatku lega. Sejenan aku termenung sendirian merenungi yang terjadi namun air mataku tak juga berhenti mengadapi situasi ini. Antara perasaan bersedih, jengkel, marah, perasaan bersalah semua campur aduk menjadi satu.
Handphone itulah salah satu lkomunikasi yang bisa aku lakukan, setelah sholat dhuha untuk menenangkan diri akhirnya aku sharing dengan seorang psikolog yang memang aku menjalin komunikasi dengan baik dengan beliau, kami sering bekerja sama atau tepatnya aku memang sering meinta bantuan beliau untuk menyelesaikan maslah berkaitan siswa di sekolah. Kumulai sedikit membuka diri dengan keadaan anakku walaupun semua masih secara global, dan mengawalinya. 
"Bu anak saya usia TK, kalau diajak ke psikolog bisa ndak?' dan tak lama kemudian jawaban sms sudah bisa terbaca melalui handhphone saya "Apa ada masalah dengan putra ibu sehingga perlu dibawa ke psikolog?'.Sejenaak akau berfikir dan mencoba meringkas dalam satu kalimat, walaupun sejujurnya aku juga tak ingin melakukan itu semua "Anak saya seperti penakut,kurang motivasi belajar, saya sekolahkan di TK tertentu yuang muatan pelajarannya banyak, misalnya hafalan2 dan dia juga susah sekali makan?..
Memang yang namanya psikolog sudah ahlinya tak berapa lama kemudian dia memberi jawaban yang ternyata juga melegakan "Untuk usia TK sarankan untuk tidaak disekolahkan disekolah yang muatan pelajarannya banyak karena  akan membuat anak merasa terbebani jika anak merasa tidak mampu meraih apa yang sudah menjadi target sekolah sehingga anak menjadi sedang stress, coba ibu cari tahu apa yang menyebabkan ia jadi seperti itu,mungkin kondisi /masalah lain disekolah..
 Dan aku tidak berfikir panjang karena yang ingin kudapatkan saat itu adalah ketenangan,walaupun kau memang menjawab smnya., "Memang saya berencana tahun ini seandainya anak saya tidak meningkat akan saya pindahkan ke TK biasa, kadang saya merasa iri dengan anak-anak lain tampaknya enjot, kenapa dengan anak saya??
Dan sms dari dia pun segera menyusul "Tidak perlu iri bu karena tiap anak kan berbeda, ibu harus menerima keadaan putra ibu dengan lapang dada, yang  terus beri ia semangat dan motivasi buat belajar agar tumbuh rasa percaya dirinya dan jangan pernah menanamkan target yang tinggi kepada nak kita serta jangan pernah membandingkan anak dengan anak yang lain agar tidak ada masalah dikemudian hari .Ok.
.Setelah membaca sms itupun dan setelah selesai sholat "dhuha' ada sedikit ketenangan dan tentusaja wajah ini masih sembab dengan airmata, ditempat kerja pula. Tapi begitulah aku sangat ekspresif merespon suasana hati...Terlintas sejenak kejadian singkat 30 menit yang lalu disebuah lapangan tempat anakku bersama pusat sekolahnya melakukan "manasik haji"
.Terlintas sejenak betapa situasi itu membuat aku sempat marah dan jengkel dengan anakku terlintas pula betapa anakku bersikeras dengan kemauannya "tidak mau pakai ikhrom tidak mau manasik haji'........Walaupun pada kenyataannta ada beberapa anak yang tidak mengikutinya mungkin situasi yang pansa, keadaan anak yang lelah karena kemaren juga habis berenang, atau mungkin anakku yang memang belum bisa terkondisikan situasi itu.
 Yah.....betapa jahatnya aku...hampir memaksakan diri tanpa mengerti apa yang ada dalam hatinya, jiwanya dan pikirann. Dan satu PR ku aku harus mencari jawabannya " kenapa ini bisa terjadi??bisakag diatasi...........Ya,,...Allah Semoga.

Komentar

Postingan Populer