Pesona Sang Ustad
Pesona
Sang Ustad............
Saat itu usiaku
berada di sekolah dasar, aku sendiri lupa kelas berapa aku, hanya saja berkat
dia alhamdulillah bisa membaca Al-Quran sampai sekarang. Dan saat itu aku
memang mengidolakannya sehingga pelajaran mengaji itu terasa menyenangkan
bagiku. Lucu juga anak kecil sudah merasakan kekaguman seperti itu, setiap kali
mulai mengaji di langgar (mushola) pasti aku sudah berdandan dengan sangat rapi. Mandi dan berpakaian
bersih, bahkan tak jarang aku diam-diam memakai bedak maupun wewangian ibu. Itu mungkin kekaguman seorang
gadis kecil yang masih ingusan, dan pada waktu itu ada perasaan iri, jengkel tatkala ustad itu juga memperhatikan temanku
Wida namanya, dalam hati sebenarnya aku ingin yang terbaik diantara mereka, aku ingin lebih segalanya dari
mereka.
Tak jarang dengan
diam-diam kami semua sangat suka menunggu dia mandi, kebetulan tempat kontrakannya
tidak punya kamar mandi, sehingga mandi dikamar mandi keluargaku yang agak jauh
dari rumah utama. Kamar mandi sekarang menyatu dengan ruangan2 didalam rumah,
bahkan tak jarang kamar mandi itu justru menyatu dengan kamar tidur layaknya
hotel. Kamar mandi jaman dahulu temasuk milik keluargaku justru berada diluar
sehingga untuk kekamar mandi harus berjalan kira-kira 3 meter.
Aku sangat ingat
ketika magrib mulai tiba, bahkan ketika mulai memasuki bulan ramadhan sumur
kami senantiasa dipenuhi oleh tua, muda, lelaki, perempuan yang berwudlu,
padahal jalan dari sumur ke mushola itu dapat dikatakan cukup jauh jaraknya
dari tempat wudlu.
Dahulu jalan setapak itu terbelah
diantara dua kebun milik saudaraku, dikiri kanan seakan gelap gulita, bagi anak sekecil
aku tentusaja itu sangat menakutkan, namun mushola penuh kenangan itu kini
telah tinggal sisa-sisa karena sudah berdiri masjid yang baru ditengah kampung
kami. Memang mushola itu terkesan agak lengang terlebih disebelah timurnya
merupakan rumah saudaraku yang tidak berpenghuni sekian tahun, namun itu tidak
apa-apa dahulu tempat itu merupakan tempat untuk tumpukan kayu.
Dan kenangan
bersama orang yang pernah mengajariku untuk mengaji itupun masih terkenang,
menimbulkan kekaguman. Walaupun beberapa bulan
kemudian pesona ustad itu tidak membuatku simpatik hanya karena ada
kabar dia akan berkeluarga dan seolah
menimbulkan melunturnya rasa terpesona ku kepadanya dan pada selanjutnya letika dia tak lagi
tinggal disana otomatis semua juga hilang hanya tinggal kebaikanya yang
membuatku bisa baca Al Qur’an.
Sekarang aku sudah lulus dari
Sekolah Dasar, sebenarnya aku pengen sekali bersekolah di sebuah SMPN namun
orang tuaku memintaku memintaku memasuki Madrasah,mereka berharap aku memiliki
pengetahuan yang lebih pada pengetahuan agama, karena orangtuaku ayah maupun
ibuku sangat sibuk dengan pekerjaannya bahkan mereka pulang sudah sore
hari. Namun ada hal yang membuatku takut
memasuki Madrasah karena aku takut dengan mata pelajaran agamanya yang banyak
seperti yang dikatakan oleh ayahku jika sekolah di Madrasah itu memiliki
pelajaran Agama yang plus antara lain, Qur’an hadist,Bahasa Arab, Fiqih,dan
SKI.
Senin 17 Juli
2012..aku sudah resmi menjadi seorang siswi sebuah Madrasah Tsanawiyah, waktu
itu pada waktu upacara pihak sekolah memperkenalkan seluruh Bapak Ibu Guru dan
pegawai disekolah kami. Satu demi satu Bapak ibu guru maju ke depan beberapa
langkah, dan kucoba amati satu demi satu Bapak Ibu guru dan sekaligus namanya,
dan ketika nama pak Zhaiyad disebutkan tiba-tiba “deg....”aku kaget bukan
kepalang, ternyata salah seorang bapak yang maju dibarisan belakang itu tak
lain adalah seorang yang telah kukenal dimasa lalu, yah....dialah sang Ustad
yang dahulu mengajariku sampai akhirnya aku bisa membaca Al_Quran, dan aku tak
menyangka sekarang dia bakal menjadi guruku lagi di Mts ini. Berbagai rasa
campur aduk, rasa senang, rasa semangat dan membayangkan hari-hari sekanjutnya
mengikuti pelajarannya, pelajaran yang bagiku teramat kutakutkan ketika memasuku
MTs ini pelajaran Bahasa Arab dan aku
berharap ketika dia mengajar nanti aku bisa menguasai pelajaran yang merupakan
momok bagiku. Semoga.....
Komentar
Posting Komentar